BUDIDAYA TOKEK
Tokek
|
Klasifikasi ilmiah
|
|
Kingdom
|
: Animalia
|
Filum
|
: Chordata
|
Kelas
|
: Reptilia
|
Ordo
|
: Squamata
|
Subordo
|
: Lacertilia
|
Famili
|
: Gekkonidae
|
Subfamili
|
: Gekkoninae
|
Genus
|
: Gekk
|
Karakteristik
tokek yaitu kulit punggung tertutupi oleh sisik-sisik granular dan bercampur
dengan bintil-bintil yang agak besar. Pupil mata tegak bentuk jorong dengan
tepibergerigi. Jari-jari kaki depan dan belakang tumbuh sempurna dan melebar di
ujung, kadang ada selaput di antara pangkal jari, cakar (kuku) terdapat pada
jari-jari sebelah luar, sisi bawah jari dengan sederetan bantalan pelekat
(disebut scansor) yang berkembang baik dan tidak berbelah (berbagi).
Terdapat pula pori-pori preanal atau preano-femoral, serta bintil post-anal.
Habitat,
|
tokek kebanyakan
aktif di saat sore dan malam hari, meskipun suaranya kadang terdengar di siang
hari. Tokek tinggal di lubang pepohonan di hutan atau di rekahan batuan atau
gua, sebagian jenis tokek juga beradaptasi dengan lingkungan manusia dan
bersifat komensal. Makanan tokek berupa serangga
dan invertebrata
lain, tokek juga dapat memakan vertebrata
lain yang ukurannya lebih kecil. Tokek yang tersebar di Indonesa yaitu tokek rumah (Gekko gecko) yang panjangnya ±28 cm. Habitat
tokek ini yaitu di dalam atau di luar bangunan. Jenis ini kadang dianggap
membawa keberuntungan di tempat yang dikunjungi . Jenis ini memakan serangga,
tikus dan burung kecil.
Reproduksi
|
Tokek betina biasanya depat bertelur 2 butir yang
kemudia disimpan berlekatan di sudut lubang atau permukaam dinding yang tegak.
Tempat menyimpan telur tokek yang lengket ini biasa digunakan berulang kali
oleh tokek yang sama,. Tokek jantan mengeluarkan bunyi ”tokek” untuk memancing atau
menarik perhatuan tokek betina.
Konsep Budidaya
|
Tokek merupakan
binatang yang kanibal sehingga dalam penangkarannya 1 ekor tokek ditempatkan
dalam satu kandang (sendiri). Apabila tidak memungkinkan, 1 kandang ditempati
beberapa ekor tokek dengan postur tubuh yang sama besar. Tokek meupakan hewan
yang mudah stress sehingga
penangkarannya harus diletakkan di tempat yang sepi, seperti di bawah pohon
agar tokek merasa seperti berada di habitat aslinya. Selain itu, tokek juga
mudah stres bila tidak ada potongan bambu dalam kandang, dan mudah mati apabila
kotoran tokek sampai menempel pada tubuh tokek. Tokek tidak mudah beradaptasi
dengan lingkungan barunya. Setelah mendapatkan tokek dari habitat aslinya
(alam), tokek diletakkan di dalam kandang yang terbuat dari bambu agar cepat
beradaptasi dengan lingkungan barunya. Pakan alami tokek adalah serangga yang
memiliki kandungan protein yang tinggi. Jenis serangga sebagai pakan tokek
adalah jangkrik/kroto, laron, dan ulat hongkong. Namun, juga ada serangga yang
sebaiknya tidak menjadi pakan tokek, yaitu kecoa. Tokek akan sakit dan bisa
mati jika sering diberi makan kecoa. Untuk minuman alaminya yaitu air hujan.
Tujuan Budidaya
|
Alasan
budidaya tokek adalah karena tokek memiliki harga jual yang tinggi. Tokek
merupakan reptil asli Indonesia, sehingga dapat dijumpai hampir di seluruh
Indonesia tetapi keberadaannya masih diabaikan dan belum banyak dimanfaatkan.
Hewan ini dapat menjadi bahan komoditi yang mempunyai nilai ekonomi apabila
dibudidayakan dengan baik. Tokek memiliki manfaat yaitu sebagai obat. Tokek sering digunakan dalam pengobatan
tradisional Cina yang memiliki efek anti-tumor. Para ahli pengobatan Cina
mengembangkan obat tumor dari organ tubuh tokek, Tim yang diketuai Prof. Wang
dari Universitas Henan, Cina, menunjukkan bahwa zat aktif tokek tidak hanya
meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dari suatu organisme, tetapi juga
menginduksi sel-sel tumor apoptosis (yang membunuh dirinya sendiri) serta
menekan ekspresi protein VEGF dan bFGF yang merupakan faktor pendukung
berkembangnya kanker. Tokek efektif dimanfaatkan untuk menghilangkan tumor
ganas, terutama tumor di bagian sistem pencernaan yang dijadikan sebagai
alternatif pengobatan, yaitu operasi, radioterapi, dan kemoterapi. (Terbukti).
Tokek memiliki antibodi yang sangat bermanfaat bagi manusia untuk menetralisir
racun dalam tubuh yang kita kenal sebagai alergi dengan beberapa klasifikasi
segala jenis alergi kulit ataupun alergi pernafasan, seperti asma, gatal-gatal,
kudis, eksim dan lain sebagainya. Manfaat utama dari tokek terdapat pada
pangkal ekornya yang memiliki kemampuan regenerasi sel, yang bermanfaat untuk
memulihkan tenaga dan mengganti sel tubuh yang rusak setelah sakit atau yang
terutama dapat segera mengembalikan fungsi vitalitas pria setelah beraktivitas.
Tokek juga efektif sebagai pembasmi hama tumbuhan seperti ulat dan belalang.
Komentar
Posting Komentar